Hanyasesekali saja dalam durasi 90 menit sepakbola ketika ada lebih dari dua orang rebutan bola, yaitu saat ada kemelut (scrimmage) di depan gawang. Hal yang sama berlaku untuk buku-buku novel. Dari yang bisa terlihat oleh warga awam (yang tidak hobi baca), kisah fiksi dalam novel adalah khayalan (yang penuh drama).
Naskahdrama mempunyai unsur-unsur sebagai berikut. 1. Tokoh 2. Sifat tokoh (watak) 3. Latar 4. Tema 5. Jalan cerita (alur) 6. Amanat Ketika membaca naskah drama, carilah unsur-unsur tersebut. Tandailah unsur-unsur yang kamu tentukan. Temukan pula kutipan dalam naskah drama yang menjelaskan unsur-unsur yang kamu temukan.
BAB8 : Drama-Drama Kehidupan. Pada akhir pembelajaran siswa dapat: mengidentifkasi unsur drama yang disajikan delam bentuk pentas. menelaah karakteristik dan kaidah kebahasaan dalam reks drama. menginterprerasi drama yang dibaca dan ditonton. mementaskan drama sesuai naskah yang ditulis. A. Mendalami Unsur-Unsur Drama
Gerryadalah film drama Amerika Serikat yang rilis pada tahun 2002 Namun, akan lebih baik jika film-film tersebut ditonton oleh Anda yang sudah berusia 18 tahun ke atas karena sudah bisa menilai sendiri mengenai film yang 13-12-2017 00:40 Diurutkan dari komentar dengan tanggal terbaru Kesuksesan dari sebuah usaha/bisnis berdasarkan nama usaha
Terdapatbermacam tipe program yang tayang di tv semacam variety show, news, reality show, talkshow, dan masih banyak lagi. Program jenis talkshow menjadi salah satu program yang jadi opsi warga buat ditonton.. Gelar wicara jadi salah satu program yang tidak hanya bisa menghibur pemirsa, pula bisa menaikkan pemikiran serta pengetahuan pemirsa.
Carilahnaskah drama kemudian bacalah naskah tersebut dan jawablah pertanyaan-pertanyaan menggunakan bahasa anda sendiri! Sumber belajar Kutipan naskah drama dalam buku siswa. Naskah drama pilihan siswa. Drama, Teori dan Pengajarannya, Prof. Dr. Herman J. Waluyo. Buku bahasa Indonesia untuk SMA kelas XI terbitan pemerintah Kota Semarang.
Bukuyang pjj bahasa sunda guguritan atawa puisi. Soal ips kelas 11 sma smk ma 2020 dan kunci jawabannya. Carilah naskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton! Setibanya pak usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, larasati segera memulai pembicaraan. Lks b inggris kelas 7 semester 1 halaman 11 tentang task 5 gimna.
KumpulanContoh Puisi Ibu. Baik, berikut adalah beberapa kumpulan puisi singkat tentang ibu yang bisa sobat hadiahkan untuk ibu tercinta. Baik itu pada hari Ibu (22 Desember) ataupun pada hari ulang tahun beliau. Ada beberapa contoh puisi 3 bait atau 4 bait tentang ibu yang bisa sobat persembahkan. Tidak lupa juga inspirilo sediakan puisinya
Dalamsebuah buku, yang sedang saya persiapkan untuk diterbitkan, saya antara lain menulis ini: sudah lama orang Kristen merasa dirinya dekat dengan Tuhan, bahkan nyaris menjadi satu-satunya orang beragama yang dipercaya melaksanakan urusan-urusan Tuhan di dalam dunia. Jangan terlena dengan persoalan dan hal-hal yang buruk, namun carilah
GusMus juga pernah menulis naskah drama sekitar tahun 1973. Naskah tersebut dikirimkannya ke TVRI dan memenangkan sayembara drama di TVRI. Kiprahnya dalam penulisan naskah drama berhenti karena Gus Mus kecewa karyanya tidak ditayangkan oleh TVRI. Saat itu nama yang dipakainya adalah M. Ustov Abi Sri. Gus Mus juga menulis humor.
KUMPULANNASKAH DRAMA, ORANG-ORANG SETIA Kumpulan Naskah Drama, Orang-orang setia. Penulis: Iswadi Pratama, Ari Pahala Hutabarat, Imas Sobariah, Fitri Yani. BELI BUKU INI DI TOKOPEDIA :
ContohLatihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK - Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan beberapa contoh soal mengenai pembahasan SOAL UN Bahasa Indonesia SMA untuk Kelas XII Bahasa, namun anak IPA maupun IPS juga bisa belajar soal-soal ini karena lebih lengkap dan disertai pembahsan serta materi yang bersangkutan. Jadi dengan artikel tentang contoh soal untuk latihan UN Bahasa
Tugas1. Carilah naskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton! 2. Tentukanlah bagian-bagian penting yang ada di dalam naskah tersebut, yaitu tema, alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis membuat naskah drama tersebut! 3. Berilah pendapat mengenai isi naskah drama tersebut!
3 Berikan tanggapanmu terhadap masing-masing teks drama tersebut Kegiatan 2 Menganalisis Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Disimak Drama merupakan karya iksi yang dinyatakan dalam bentuk dialog. Kalimat-kalimat yang tersaji di dalamnya hampir semuanya berupa dialog atau tuturan langsung para tokohnya.
Banyakbelajar di situ dia, bagaimana menerapkan teori-teori yang sudah dia kunyah di bangku kuliah, untuk diterapkan di dalam kelas, tapi selain itu juga, tidak hanya mempraktikkan teori, dia juga harus berhadapan hal-hal diluar pembelajarannya dalam kelas, dan juga segelintir masalah yang mengikuti pembelajaran tersebut.
ywaK2hG. 100% found this document useful 1 vote4K views18 pagesDescriptiondrama bahasa indonesiaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote4K views18 pagesBab 8 Bermain Drama Kel 7 Alur Cerita,Babak Demi Babak, dan Konflik dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton Memahami Struktur Drama yang Dibaca atau Ditonton Struktur drama yang berbentuk alur pada umumnya tersusun sebagai diberikut. a. Prolog Prolog ialah pembukaan atau insiden penlampauan dalam sebuah drama atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang dongeng dalang untuk membuktikan citra para pemain, citra latar, dan sebagainya. b. Dialog Dialog ialah media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang dibutuhkan sanggup menggambarkan kehidupan dan susila manusia, problematika yang dihadapi, dan cara insan sanggup menuntaskan Persoalan hidupnya. Di dalam obrolan tersaji urutan insiden rang dimulai dengan, orientasi, komplikasi, hingga dengan resolusi. 1. Orientasi, ialah cuilan awal dongeng yang menggambarkan situasi yang sedang sudah atau sedang terjadi. 2. Komplikasi, meliputi rentang konflik-konflik dan Pengembangannya gangguan-gangguan, halangan-halangan dalam mencapai tujuan, atau kekeliruan yang dialami tokoh utamanya. Pada cuilan ini pula dagat diketahui susila tokoh utama yang menyangkut protagonis dan antagonisnya. 3. Resolusi, ialah cuilan titikpuncak turning point dari drama, berupa babak simpulan dongeng yang menggambarkan penyelesaian atas konflik-konflik yang dialami para tokohnya. Resolusi haruslah berlangsung secara logis dan mempunyai kaitan yang masuk akal dengan insiden sebelumnva. c. Epilog Epilog ialah cuilan terakhir dan sebuah drama yang berfungsi untuk memberikan intisari dongeng atau menafsirkan maksud dongeng oleh salah seorang pemain drama atau dalang pada simpulan cerita. Bentuk-Bentuk Drama A. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya, drama dibagi menjadi dua, yaitu 1. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi. 2. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa B. Berdasarkan sajian isinya, drama dibagi menjadi tiga, yaitu 1. Tragedi drama duka, yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan pertikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan. 2. Komedi drama ria, yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia. 3. Tragikomedi drama dukaria, yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan. C. Berdasarkan kuantitas cakapannya, drama dibagi menjadi tiga 1. Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata, hanya menggunakan gerak tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain. 2. Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata. 3. Doalogmonolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata. D. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya, drama terdiri atas tiga bagian 1. Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau nyanyian dan musik. 2. Sendratari, yaitu pertunjukan serangkaian tari-tarian yang dilakukan oleh sekelompok orang penari dan mengisahkan suatu dengan cerita dengan tanpa menggunakan percakapan. 3. Tablo, yaitu drama yang menampilkan kisah dengan sikap dan posisi pemain, dibantu oleh pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog. E. Bentuk-bentuk lain drama, yaitu 1. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, tematik. 2. Drama baca, yaitu naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan. 3. Drama borjuis, adalah drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan muncul abad ke-18. 4. Drama domestik, yaitu drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa. 5. Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau keruntuhan tokoh utama. 6. Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja di Abad Pertengahan. 7. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri dari satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas. 8. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada terutama di pedesaan Unsur-unsur Drama 1. Latar a. Latar Tempat yaitu penggambaran tempat kejadian didalam naskah drama, seperti dirumah medan perang, meja makan b. Latar Waktu yaitu penggambaran suasana ataupun kejadian dalam naskah drama, seperti pada hari tanggal 17 Agustus 1945. c. Latar Suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama. Misal dalam budaya jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda, Papua. 2. Penokohan a. Tokoh gagal atau tokoh badut the foil tokoh ini mempunyai pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain. b. Tokoh idaman the type character berperan sebagai pahlawan dengan karakter yang gagah berkeadilan atau terpuji. c. Tokoh Statis the static character tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita. d. Tokoh yg berkembang . Misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke karakter berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari yang semula adalah seorang koruptor menjadi orang yang soleh 3. Dialog Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi 2 tuntutan a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. b. Dialog yang diucapkan diatas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari 4. Tema
Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Semester 2 kelas 11 halaman 249. Kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 2 kelas 11 SMA/MA dalam artikel ini hanya sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar. Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu mengerjakan soalnya sendiri. Di halaman 249 semester 2 Bab 8 tentang bermain drama, pada bagian Tugas, membahas soal bagian penting naskah drama. Soal 1. Carilah naskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton! 2. Tentukanlah bagian-bagian penting yang ada di dalam naskah tersebut, yaitu tema, alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis membuat naskah drama tersebut! 3. Berilah pendapat mengenai isi naskah drama tersebut! Jawaban Judul drama Malin Kundang 1. Tema Kedurhakaan anak pada orangtua 2. Alur Maju 3. Tokoh â Malin Kundang â Mande, ibu kandung Malin Kundang â Putri saudagar kaya, istri Malin Kundang 4. Latar Latar tempat Pantai Air Manis, Padang Selatan, sebuah desa Latar waktu suatu hari, berbulan-bulan, pada zaman dahulu Latar suasana menegangkan 5. Amanat â Janganlah sekali-kali menjadi anak yang durhaka pada seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkanmu â Dalam kondisi apapun orangtua kita, kita harus berbakti pada mereka. 6. Maksud penulis membuat naskah Malin Kundang â Mengingatkan kita bahwa surga di telapak kaki ibu â Agar para anak dapat mengambil hikmah bahwa orangtua harus dihormati dan dimuliakan. 3. Pendapat mengenai cerita Malin Kundang yakni sikap Malin Kundang sangat tidak patut dicontoh. Karena ia sudah durhaka pada wanita yang telah melahirkan dan merawatnya sejak kecil. Kisah tersebut menjadi renungan para anak jika durhaka pada orangtua. * Disclaimer Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar. Sebelum menengok kunci jawaban ini, pastikan mengerjakannya sendiri terlebih dahulu. Puger
ï»żJawaban pengalaman-pengalamanmu yang paling satu pengalaman yang memiliki konflik yang kuat dan melibatkan cukup banyak nama-nama tokoh beserta karakternya. ... pula topik-topik yang akan dikembangkan dalam drama benar
Unduh PDF Unduh PDF Sebuah naskah drama dalam bentuk paling murni meliputi drama dan gerak. Yang harus Anda garap adalah karakter dan bahasa. Agar dapat diperhitungkan seperti Shakespeare, Ibsen, dan Arthur Miller, Anda harus membuat karakter yang kuat dan karakter yang bisa menggerakkan cerita sehingga bisa dipentaskan di gedung teater. Dengan imajinasi yang baik, naskah yang hebat, serta sedikit keberuntungan, Anda akan bergetar saat drama Anda usai dipentaskan. Entah Anda menulis naskah drama untuk ditayangkan di televisi atau demi kenikmatan menulis, selalu menyenangkan untuk mencoba. 1 Mulailah dengan karakter. Drama adalah karya yang digerakkan oleh karakter. Pada dasarnya drama terdiri dari banyak percakapan, karena itu karakter Anda harus benar-benar meyakinkan. Dalam karya drama yang besar, ketegangan batin antar karakter muncul secara eksternal. Dengan kata lain, karakter harus mempunyai masalah yang tampak dalam perilaku mereka. Apa keinginan karakter Anda? Apa yang menghalangi karakter Anda meraih keinginannya? Apa penghalangnya? Untuk mengembangkan karakter, cara yang baik adalah dengan memikirkan pekerjaan yang menarik. Apa pekerjaan terberat yang dapat Anda bayangkan? Anda selalu penasaran dengan pekerjaan apa? Orang seperti apa yang menjadi podiatris perawat kaki yang sakit? Bagaimana seseorang bisa mendapatkan pekerjaan itu? Jangan khawatir soal nama atau deskripsi karakter Anda. Tidak akan punya arti apa-apa jika Anda membuat karakter bernama Rafe, tingginya hampir dua meter, mempunyai perut yang rata, dan kadang-kadang memakai kaus oblong. Pegang satu ciri fisik yang khas. Mungkin karakter Anda mempunyai bekas luka di alis bekas digigit anjing, atau mungkin karakter Anda tidak pernah memakai rok. Hal ini menunjukkan sesuatu tentang diri mereka dan memperkuat karakter. 2 Pikirkan setingnya. Seting drama adalah tempat dan waktu berlangsungnya cerita. Untuk membangun drama, yang penting adalah menempatkan karakter dalam situasi atau lokasi yang menegangkan. Menggabungkan karakter dan seting merupakan cara yang bagus untuk mengembangkan karakter, selain itu penempatan mereka dalam seting tersebut dapat membentuk alur cerita. Jika Anda tertarik dengan sosok seorang podiatris, bagaimana jika podiatris itu berada di Paris, Texas? Orang seperti apa yang menjadi podiatris di Paris, Texas, misalnya? Bagaimana orang itu bisa sampai di sana? Buatlah seting sespesifik mungkin. âZaman Modernâ tidak semenarik âPodiatris Keluarga Dr. Wilson, di samping West Hillsboro Mal Pinggiran Kota, selatan kota, pukul pada hari Jumat Agung.â Semakin spesifik, semakin banyak yang bisa diceritakan. Pikirkan apa yang bisa ditunjukkan dari seting karakter. Siapa yang bekerja di meja kantor podiatri? Jika hal itu merupakan bisnis keluarga, mungkin yang bekerja di situ adalah putri sang podiatris. Siapa yang punya janji pada hari Jumat? Siapa yang menunggu? Mereka masuk ke sana untuk apa? Pikirkan kemungkinannya. Jika Anda membuat drama berdasarkan pada masa depan, pastikan untuk menyiapkan ide tentang kemajuan dunia pada masa tersebut. Jika latar belakang drama Anda adalah hutan, pastikan Anda menyiapkan waktu dan dana yang dibutuhkan untuk menciptakannya. Pastikan untuk menyertakan alasan mengapa setingnya demikian. Misalnya, angin tornado yang melewati hutan sehingga hutannya sekarang rusak. 3 Tentukan inti cerita. âIntiâ cerita mengacu pada konflik psikologis yang terjadi dalam karakter. Hal ini sebagian besar tersembunyi sepanjang cerita, tetapi Anda perlu memiliki suatu pemahaman ketika menuliskan drama tersebut. Inti cerita akan membimbing karakter membuat keputusan sepanjang plot. Semakin konkret inti cerita, karakter akan semakin mudah ditulis. Mereka akan membuat keputusan sendiri. Barangkali tokoh podiatris Anda itu ingin menjadi dokter bedah otak, tetapi kurang bernyali. Mungkin jurusan podiatris tidak memiliki jadwal yang berat, sehingga ketika karakter Anda masih kuliah kedokteran, dia masih bisa ikut pesta sampai tengah malam dan tetap lulus ujian. Mungkin sang podiatris sangat tidak bahagia dan tidak puas karena tidak pernah meninggalkan Paris. 4 Cocokkan inti cerita dengan bagian luar cerita. Plot yang buruk akan jalan di tempat, sedangkan plot yang baik akan maju. Tidak menarik jika sang podiatris hanya terus mengatakan bahwa dia tak ingin menjadi podiatris lalu bunuh diri dengan semir sepatu. Sebaliknya, buatlah situasi dramatis lalu tempatkan karakter Anda di situ sehingga keberaniannya teruji dan dia pun berubah. Jika saat itu Jumat Agung, mungkin orangtua sang podiatris yang sudah pensiun dulunya juga podiatris datang untuk makan malam Paskah. Apakah podiatris Anda orang yang saleh? Apakah dia pergi ke gereja? Apakah dia pulang dan membersihkan rumah sebelum akhir pekan mulai? Apakah ayahnya meminta dia mengecek ibu jarinya yang bengkak, LAGI? Apakah ini adalah masalah terakhir yang membuatnya putus asa atau marah? Apa yang akan terjadi? 5 Pahami keterbatasan panggung. Ingat Anda tidak menulis naskah film. Drama pada dasarnya adalah serangkaian percakapan antara orang-orang. Fokusnya harus pada ketegangan antara beberapa karakter, bahasa, dan perkembangan karakter agar menjadi orang yang meyakinkan. Panggung bukan media untuk adu senjata dan kejar-kejaran mobil. Cara lain, keluarlah dari pakem teater yang sudah lazim dan tulislah drama dengan adegan yang mustahil untuk dipanggungkan untuk mengeksplorasi tulisan itu sendiri. Jika Anda tidak sungguh-sungguh berencana mementaskan drama tersebut, perlakukan naskah itu sebagai bentuk lain dari puisi. Bertolt Brecht, Samuel Beckett, dan Antonin Artaud adalah inovator eksperimental drama hebat yang memasukkan partisipasi penonton dan elemen absurd atau surealis dalam drama mereka. 6 Bacalah beberapa drama dan lihatlah beberapa produksi teater. Sama halnya Anda tidak bisa mencoba dan menulis novel jika tidak pernah membaca novel, sebaiknya Anda akrab dengan dunia teater kontemporer. Amati drama yang pernah Anda baca dan sukai untuk melihat bagaimana drama itu diubah menjadi pertunjukan panggung. David Mamet, Tony Kushner, dan Polly Stenham adalah penulis drama yang populer dan banyak menuai pujian. Anda perlu menyaksikan drama yang baru jika hendak menulis naskah drama baru. Bahkan jika Anda mengenal dan menyukai karya-karya Shakespeare, Anda perlu akrab dengan apa yang ada saat ini. Anda tidak hidup pada zaman Shakespeare, jadi tidak masuk akal jika menulis drama seolah-olah Anda sudah menulisnya. Iklan 1 Tulislah draf eksploratif. Jika Anda berencana menjadikan âPaskah Bersama Sang Podiatrisâ sebagai jalan untuk meraih Tony Award, Anda tetap perlu membuat kejutan untuk diri sendiri dalam naskah tersebut. Anda mungkin mempunyai ide terhebat di dunia, tetapi Anda masih harus benar-benar menulis sesuatu dan biarkan kejutan itu menjadi sesuatu yang diperhitungkan. Dalam draf eksploratif, jangan khawatir soal format drama atau soal cara menuliskannya dengan âbenarâ, biarkan semuanya mengalir keluar. Menulislah sampai Anda mendapatkan bagian awal, tengah, dan akhir untuk naskah drama tersebut.[1] Mungkin ada karakter baru yang akan masuk ke dalam cerita dan mengubah segalanya. Biarkan saja terjadi. 2 Cobalah membuat drama itu sependek mungkin. Drama secara literal adalah penggalan hidup, bukan biografi. Walaupun ada godaan yang sangat besar untuk melompat sepuluh tahun ke depan atau membuat karakter utama keluar dari pekerjaannya di kantor podiatris dan menjadi aktor terkenal di New York, drama panggung bukan media yang tepat untuk perubahan karakter yang mengguncang. Drama Anda mungkin berakhir dengan keputusan sederhana, atau mungkin berakhir dengan konfrontasi seorang karakter dengan sesuatu yang belum pernah dihadapi. Jika drama Anda berakhir dengan karakter yang bunuh diri atau membunuh orang lain, pikirkan kembali akhir cerita tersebut. 3 Selalu bergerak maju. Pada draf awal, Anda mungkin menulis banyak adegan yang tidak jelas akan menuju ke mana. Tidak apa-apa. Kadang-kadang Anda perlu membuat sang karakter melakukan percakapan panjang yang aneh selama makan malam dengan kakak iparnya agar Anda bisa menemukan perspektif yang sama sekali baru mengenai drama tersebut. Bagus! Itu artinya Anda sukses menulis, tetapi tidak berarti seluruh acara makan malam itu penting bagi drama tersebut. Hindari adegan apa pun yang menunjukkan karakter sendirian. Tidak akan terjadi apa-apa di panggung jika sang karakter hanya berada di kamar mandi sedang menatap cermin. Hindari pembukaan yang terlalu panjang. Jika orang tua sang podiatris akan datang, jangan tunda adegan itu sampai halaman dua puluh. Buatlah adegan itu terjadi secepat mungkin sehingga Anda bisa menulis lebih banyak. Buatlah lebih mudah. 4 Temukan seperti apa suara karakter Anda. Karakter akan menunjukkan siapa dirinya lewat bahasa mereka. Cara mereka mengatakan sesuatu barangkali lebih penting daripada yang sebenarnya mereka katakan.[2] Ketika putri sang podiatris bertanya âApa salahnya?â, cara sang podiatris menjawab akan menyampaikan kepada para penonton bagaimana menginterpretasi konflik? Mungkin dengan dramatis dia pura-pura memutar bola mata dan terisak âSemuanya salah!â lalu menghamburkan setumpuk kertas ke udara untuk membuat putrinya tertawa. Tetapi kita sebenarnya tahu dia hendak membuat ringan masalah. Karakternya akan terlihat berbeda jika dia berkata, âTidak ada apa-apa. Kembalilah bekerja.â[3] Jangan biarkan karakter Anda menyuarakan kegalauan batin mereka. Sebaiknya jangan pernah ada karakter yang berseru, âAku bagai orang dalam tempurung setelah ditinggalkan istriku!â atau apa pun yang secara eksplisit menyampaikan konflik batin mereka. Buat mereka merahasiakannya. Buat aksi mereka berbicara sendiri, dan jangan paksa mereka menjelaskannya sendiri kepada penonton. 5 Revisi. Kalimat apa yang sering diulang penulis? âBunuhlah tokoh kesayanganmu.â Lemparkan kritik keras pada draf awal agar tulisan pertama yang acak-acakan menjadi drama yang hebat dan realistis seperti yang ingin Anda tulis. Potong adegan yang melenceng, buang karakter yang tidak berguna, dan buat drama seketat dan melaju secepat mungkin. Telusuri kembali draf Anda dengan pensil dan lingkari momen apa pun yang membuat naskah drama itu tersendat, lalu garis bawahi momen yang membuat drama itu maju. Potong bagian-bagian yang Anda lingkari tersebut. Jika akhirnya Anda memotong 90% tulisan Anda, tidak apa-apa. Isi kembali dengan hal-hal yang membuat cerita itu bergerak maju. 6 Tulis draf sebanyak-banyaknya. Tak ada patokan jumlah draf. Teruslah menulis sampai drama itu rasanya berakhir, sampai membuat Anda puas membacanya dan memenuhi harapan Anda mengenai suatu cerita. Simpan setiap versi draf sehingga Anda tidak takut mengubah atau memperbaikinya dan selalu bisa kembali ke versi awal jika Anda mau. Ukuran fail prosesor Word cukup kecil, jadi tidak masalah. Iklan 1 Bagi plot menjadi beberapa adegan dan babak. Satu babak adalah drama-mini tersendiri, terdiri dari beberapa adegan. Drama rata-rata meliputi 3-5 babak. Biasanya, satu adegan terdiri dari serangkaian karakter. Jika ada karakter baru yang diperkenalkan, atau jika ada pergerakan karakter ke tempat lain, itu berarti Anda bergerak ke adegan lain. Sebuah babak sulit untuk dibedakan. Kisah sang podiatris misalnya, mungkin babak pertamanya berakhir dengan kedatangan orangtuanya dan pengenalan konflik utama. Babak kedua bisa saja meliputi perkembangan konflik tersebut, meliputi adegan ketika orangtuanya adu pendapat dengan putri sang podiatris, hidangan malam Paskah sudah dimasak dan mereka sudah ke gereja. Pada babak ketiga, putri podiatris itu mungkin berekonsiliasi dengan sang ayah, merawat kaki ayahnya yang sakit. Tamat. Semakin Anda berpengalaman menulis naskah drama, Anda akan semakin mampu berpikir dalam konteks babak dan adegan ketika menulis draf awal. Jangan khawatir soal itu pada awalnya. Membuat format tidak terlalu penting dibandingkan membuat drama itu menjadi benar. 2 Masukkan arahan panggung. Masing-masing adegan sebaiknya dimulai dengan arahan panggung, di situ Anda bisa memberi gambaran singkat mengenai komponen fisik panggung. Tergantung kisah Anda, hal ini bisa rumit atau sederhana. Ini adalah kesempatan untuk memengaruhi seperti apa tampilan drama itu nantinya. Jika perlu memasang senapan di tembok pada Babak Satu, letakkan di sana. Selain itu, masukkan arahan karakter sepanjang dialog. Aktor boleh melakukan perubahan terhadap dialog dan gerakan jika mereka dan sutradara menganggapnya cocok, tetapi sebaiknya berikan arahan gerakan fisik yang penting jika Anda pandang demikian sepanjang dialog. Ciuman, misalnya, mungkin penting untuk diarahkan, tetapi jangan berlebihan. Anda tidak perlu menggambarkan setiap gerakan fisik karakter, karena aktor akan mengabaikan arahan seperti itu. 3Tandai setiap dialog karakter. Dalam drama, setiap dialog karakter ditandai dengan penulisan nama mereka dalam huruf besar, masuk dalam paragraf setidaknya 10 sentimeter. Beberapa penulis naskah drama meletakkan dialog pada bagian tengah halaman, tetapi ini terserah Anda. Anda tidak perlu menggunakan tanda petik atau tanda lainnya, cukup pisahkan bahasa dengan menuliskan nama karakter setiap kali mereka berbicara. 4Masukkan bagian depan yang penting. Hal ini meliputi prolog yang ingin Anda sisipkan dalam drama, daftar karakter dan deskripsi singkat tentang mereka, catatan apa pun yang ingin Anda masukkan mengenai tata panggung atau pedoman arahan, dan mungkin ringkasan singkat atau garis besar drama jika Anda hendak mengirimkan naskah drama itu ke kontes teater.[4] Iklan Jangan membuat karakter sebelum menulis naskah drama. Ketika Anda menulis, Anda akan tahu kapan karakter dibutuhkan dan akan tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Beri jeda waktu antar adegan untuk perubahan adegan dan ketika aktor menempati posisinya. Jangan khawatir soal nama. Anda nanti selalu dapat mengubah nama karakter. Jika itu bukan pertunjukan komedi, perhatikan hal-hal yang lucu. Orang mudah tersinggung pada pertunjukan yang bukan komedi. Jika itu komedi, Anda punya ruang yang lebih luas untuk mengatakan sesuatu. Tetapi jangan berlebihan sehingga menjadi buruk. Misalnya, jangan ada gurauan yang rasis atau berbau seks. Jangan ada kata-kata makian yang diucapkan anak-anak. Hal itu hanya cocok untuk film. Kadang bisa diselipi gurauan agama, tetapi sebagian orang bisa menganggap serius gurauan seperti itu. Anda dapat menulis ketika karakter masuk rumah rumahnya adalah penonton. Ini kerap dipakai untuk pertunjukan musikal, tetapi jika harus seperti itu, jangan berlebihan. Kreatiflah. Bayangkan terlebih dahulu aktor atau aktris yang sudah Anda miliki sebelum memulai untuk mempermudah memilih pemeran casting. Iklan Referensi Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
carilah naskah drama di majalah buku ataupun yang ditonton